Sabtu, 23 November 2013

The wind that blows my tears drop

Tangisku sudah berlalu, biarlah angin yang meredamnya. Jangan sampai jiwa ini terancam karna rusaknya iman dari setitik belenggu. Sadarkah kau ku masih mampu memikirkan satu hal? menngapa kau mampu berubah secepat angin? seperti badai berlalu begitu cepat meninggalkan runtuhan isak tangisku disana kemarin. Kalau saat ini adalah cerita. Ku ingin berada pada lembaran terakhirku yang "happy ending", atau kusobek saja lembar cerita hitam yang suram ini. Dan akan ku rewind cerita awal kesedihan itu menjadi paragraf baru yang tak ada masa pahit di dalamnya sama sekali. Akan kulanjutkan ceritaku..

0 komentar:

Posting Komentar